Sigit Ariansyah | Director - DESEMBER 26 FILM

September 09, 2007

Sigit Ariansyah | Director

Alhamdulillah, satu lagi karya kami bertambah. Saya tidak sendirian, di sekitar saya ada sahabat, saudara dan partner-partner yang mensupport saya habis-habisan. Karena itu ide ini akhirnya bisa terwujud. Buat saya, film ini adalah satu proses yang luar biasa. Banyak pelajaran saat berproses di film ini yang bisa saya ambil. Apapun hasilnya menurut masing-masing Anda, inilah jerih usaha kami. Semoga ada manfaatnya untuk Indonesia, sekecil apapun.

Desember’26 lahir dari sebuah ironi pemikiran sederhana yang tiba-tiba muncul di kepala saya ketika tsunami Aceh terjadi. Pertanyaan saya waktu itu; ”Apakah saudara-saudara di Papua sana juga merasa sedih sekarang ini?” Saat itu juga saya sms seorang teman yang ada di Papua, dan jawabnya ”ya”. Mereka bahkan banyak yang menangis di depan TV.

Merinding saya menyaksikan video kiriman yang diputar di sana. Percaya atau tidak, air mata saya benar-benar meleleh tanpa sadar. Hampir seharian saya duduk di depan TV mengikuti setiap perkembangan dengan isi kepala berkecamuk. Aceh, saya punya banyak sekali sahabat di sana. Bersamaan dengan itu, dari TV yang sama, lamat-lama saya mendengar lagu ”Dari Sabang Sampai Merauke” diputar.

Tiba-tiba saya berpikir, entah gimana awalnya; ”Apakah saudara-saudara di Papua sana sekarang juga nonton TV dan menangis sedih seperti saya ya...?”

Nggak sabar menunggu jawaban, saya SMS beberapa sahabat saya yang juga banyak di Papua tentang pertanyaan ganjil saya itu. Semua menjawab ”Ya”. Mereka memang menangis untuk Aceh.

Entah kenapa, tiba-tiba saya merasa seperti menemukan sesuatu yang besar dari Tuhan. Bahwa seandainya setiap orang di dunia ini menanggalkan segala atribut pribadinya seperti bendera, ras, suku, agama, club sepakbola, dan sebagainya, maka sesungguhnya seluruh manusia sudah dipersatukan oleh rasa, tanpa perlu kampanye apalagi memaksa. Mungkin karena itulah kita dianjurkan untuk berbuat baik terhadap sesama.

Dari situ, jadilah ”DESEMBER’26” beberapa lembar screenplay yang kemudian kami produksi dengan perjuangan luar biasa untuk menjadikannya sebuah film. Harapan besar kami, semoga semua itu bermanfaat untuk dunia, untuk Indonesia, dari Sabang sampai Merauke.

Terima Kasih saya yang sedalam-dalamnya kepada Allah SWT, sahabat, saudara dan semua pihak yang dengan ikhlas dan antusias turut berjibaku demi terwujudnya film ini. Semoga Desember’26 menjadi sebuah karya yang mampu memberi sesuatu kepada masyarakat, tidak hanya memohon perhatian mereka, apalagi memaksa.

Amiin...