Showing posts with label YANG TERSELIP. Show all posts
Showing posts with label YANG TERSELIP. Show all posts

September 09, 2007

Hoby Perang

Saat casting, seperti biasa kami membagi formulir standard untuk diisi. Semua peserta casting termasuk teman-teman Papua pun mengisi formilir sebelum memasuki ruangan satu per satu.

Malam harinya, juga seperti biasa setiap formulir peserta kami cek dan kami baca satu persatu berikut mendiskusikan hasil shoot video castingnya. Tiba-tiba kami terkejut (lebih tepatnya ketakutan) karen ada satu formulir peserta c
asting dari Papua yang mengisi kolom ”Hobi:” dengan jawaban ”perang”.

Oh my God...! Karena
penasaran, besoknya saya dan Yousep Eka (UPM) ngobrol dengan dia. Ternyata dia anak seorang kepala suku di sana. Yang mengherankan, Ia bercerita dengan sangat ramah bahwa sejak kecil dirinya sudah terbiasa dengan suasana perang tradisional dan melihat ayahnya menyusun strategi perang di rumahnya.

Hmmm....


September 06, 2007

Virus Jahanam

Jika Anda pernah berpuasa, ketika tiba saat berbuka ada orang yang merebut es campur siap santap di depan Anda, kira-kira begitulah rasanya ketika lebih dari sebulan saya menghabiskan waktu untuk mengedit DECEMBER’26, lalu virus sialan itu datang menghancurkan semua jerih payah saya yang sudah 95% siap tayang. Film yang rencananya kami putar di HUT Kemerdekaan RI dan beberapa Festival Film itu pun gagal kita wujudkan.

Purna (Asst. Editor) sudah empot-empotan ke sana/ke mari tapi mentok, lalu mentok lagi. Viko dan Aryo (produser) pun sempat mencari dan memberikan beberapa nama teknisi handal untuk memperbaiki hardisk 250 GB itu. Walhasil, lebih dari 5 orang teknisi yang mencoba merecovery data-data itu, semuanya menyerah, semuanya pasrah. Saya pun gundah.... Ah... Sudahlah... Hahh...!

Saya sempat give up. Teman-teman crew dan pemain tak henti-hentinya menghujani saya dengan pertanyaan seputar kapan, kapan dan kapan. Ulin (Casting Director), Yousep (UPM) dan Maria (Talent Coordinator) juga menjadi target berondongan pertanyaan itu dari para pemain sebelum mereka bertiga akhirnya memberondong saya.

Lalu saya discuss sama Arief (1st Ad), Ujel (DOP) dan Viko, terakhir ketemu Aryo di Own. Akhirnya kami putuskan untuk mengedit ulang December’26 dengan segera.

Well, berat memang untuk mengembalikan mood yang sempat terjungkal 360 degrees ke arah medan grafitasi. Yah, tapi mana ada yang berkehendak ada musibah seperti itu. Kalaupun ada, dialah pembuat virus sialan itu. Maka dengan ini saya doakan supaya dia cepat bertobat dan diampuni semua dosa-dosanya. Amiin...

Perjuangan baru pun dimulai. Saya harus meyakinkan diri sendiri dengan mencari berbagai metode tersenyum yang paling manis untuk memulainya, hehe... Saya sadar, senyum yang tulus itu seringkali bersembunyi dibalik resiko-resiko besar yang kadang menjengkelkan.

So, tetap semuangaaaaaat...!!!


Dinky Dolly VS Selokan Mataram

Scene dengan jumlah talent terbanyak adalah dancing di Own Cafe. Minggu siang itu begitu bejubel, begitu terik dan melelahkan. Eee... malah si Dolly bikin masalah baru. Berkali-kali rodanya lepas (hehe, maklum...). Nah, saat Ujel membuat tracking shot yang keren itu di tepi selokan, roda itu lepas dan masuk ke dalam selokan. Air yang warnanya kayak kopi susu itu mengalir deras dan dalam. Pusing Dah..!

Tapi teman-teman dari Camera Departement memang bukan crew cengeng kemaren sore. Mereka bergerak lebih cepat dari bayangan mereka sendiri (berlebihan yak, hehe..). Kenyataannya nggak lama kemudian sudah ada tangga di sana, dan Adit menjadi pahlawan dengan mengubek-ngubek selokan. Tentu saja, semua menunggu dengan berdebar-debar. Ketika adit menemukan roda dolly yang sepertinya mustahil itu, semuanya bersorak seperti dipandu. Hahh... lega rasanya...

Thanks God... Thanks Adit... Thanks Camera Department…


Scene VCD Porno Yang Mendebarkan

Ada kejadian seru saat kami shoot adegan counter VCD. Kami hampir saja digebukin preman sekampung di sana, hehe… Kejadiannya berawal ketika Andy dan Benny (Art Director) meletakkan props beberapa cover VCD porno di counter yang telah kami sewa buat shooting. Ngeliat itu, si pemilik counter langsung marah besar. “Ini maksudnya apa? Kamu mau memfitnah saya ya…! Gak ada perjanjian VCD porno ada di sini…!”

Beberapa preman sekitar bertampang sangar pun berdatangan satu persatu. Kami sempat bengong juga. Ini kan film? Selidik punya selidik, rupanya mereka baru saja kena razia beberapa hari lalu. Setelah berdebat panjang lebar, akhirnya kami mengerti dan meminta maaf. Scene VCD porno tetap kami shoot tanpa harus memperlihatkan bentuk box cover VCD ada di counter itu.

Setelah shooting usai dan kami telah ”berdamai”, tiba-tiba masih terdengar ancaman terakhir, ”awas! jangan macam-macam lagi sama saya ya...! Nanti tak panggilin temenku baru tau rasa kalian...!”

Dhuengggg....!!?